Ciri, Struktur, dan Contoh Teks Anekdot - jufrika com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri, Struktur, dan Contoh Teks Anekdot

Teks Anekdot ialah teks yang berisi pengalaman seorang yang tidak biasa. Pengalaman tersebut disampaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur.



Contoh Teks dan Ciri Anekdot
Ciri, Struktur, dan Contoh Teks Anekdot
Dimana kriteria dari teks anekdot ialah :

  • Lucu atau menarik
    Mengesankan atau mengandung makna 
  • Tokoh/ Pelakunya orang penting atau terkenal
  • Kejadian Nyata yang terjadi baik masa lampau/ masa kini.

Dan struktur teks anekdot berturut terjadi dari lima bagian :

Abstrak ialah bagian di awal paragraph yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukan hal unik yang akan dipaparkan dalam teks.

Orientasi ialah bagian yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang terjadinya peristiwa. Biasanya penulis bercerita dengan terperinci di bagian ini.

Krisis ialah bagian yang menadi hal atau masalah unik yang diceritakan.

Reaksi adalah bagian berisi cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisi tadi.

Koda merupakan bagian akir dari cerita unik tersebut. Dapat juga dengan memberikan simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

Namun ada juga teks anekdot yang tidak utuh, Dimungkinkan terdapat anekdot hanya terdiri dari tiga unsur : orientasi, krisis, dan reaksi.

Contoh teks Anekdot :
BIAYA SEKOLAH

Kring…kring…kring…mungkin cukup aneh tapi ini adalah bel sekolah kami, mohon di maklumi ya. Waktu istirahat telah tiba semua siswa keluar dari markas masing – masing. 99 % menuju ke kantin, tetapi kami bertiga malah menuju ke taman sekolah yang berada di samping ruang guru inilah markas kedua kami. Kami menikmati suasana indah dunia ini bersama kupu – kupu yang lucu, bunga yang menakjubkan, dan kumbang yang genit.

Kami tiba – tiba terpusat pada salah satu sepanduk yang ada di tembok sekolahku. Di sepanduk tersebut tertuliskan “Sekolah Gratis”. Kami semua berfikir , apakah sekolah itu benar – benar gratis atau tidak ya ?, kemudian kalau gratis kok, masih ada orang tua yang masih bingung memikirkan permasalahan biaya sekolah anaknya ya, apa karena memang masyarakatnya yang bodoh atau pemerintahnya yang bodoh atau masyarakat yang dibodohi pemerintah atau pemerintah yang di bodohi masyarakat. Setelah itu kami tertawa karena tingkah kami itu. Lalu Adi berkata “Sampek sekarang permasalahan yang berhubungan dengan sekolah memang tidak ada akhirnya ”. kami menjawab “ iyaa..” Kring…kring…kring bel tanda masuk kelas berbunyi. Kami semua masuk kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.


close